Fahrudin Faiz :Tanda-tanda Jiwa Kita Kotor

Reporter : Tim ID

gambar ilustrasi (ist)

Insandata.com. Mengambil dari kitab Ihya’, Imam Al Ghozali, ada beberapa tanda – tanda jiwa kita masih kotor seperti dituturkan Fahrudin Faiz.

Pertama, kesulitan menjalankan fungsi ilmu Hikmah dan Ma’rifat. Seseorang yang kesulitan atau sering merasa malas-malasan menjalankan perintah agama adalah salah satun pertanda jiwa masih perlu dibersihkan. Merasa sudah sering mendengar nasehat ilmu dan pengetahuan dan kebenaran tetapi sulit untuk menjalankan. Ini adalah sebagian ciri-cirinya. Mengibaratkan wadah yang kotor akan diisi dengan apapun akan terkontaminasi dengan wadah yang kotor. Jika demikian saatnya untuk intstropeksi apakah terlalu sibuk dengan urusan dunia, masih sering bermaksiat lupa kepada Allah SWT untuk diperbaiki.

Kedua, Tidak bisa menikmati ibadah. Menjalankan sholat, menunaikan zakat, dan ibadah lainya tetapi terasa menjadi beban. Seolah menjadi berat dan tidak bisa menikmati kebersamaan dengan Allah SWT. Maka perlu dimusahabahi sendiri, sisi sisi hidup yang mana perlu diperbaiki.

Ketiga, Masih asyik dengan hal-hal yang tidak bermakna dan bermanfaat. Perlu di perbandingkan, keseharian kitab isa dihitung. Hal-hal yang bermanfaat dan tidak berguna setiap harinya prosentasenya lebih banyak yang mana. Jika separoh kegiatan kita keseharian lebih banyak digunakan untuk hal yag sia-sia, maka itu salah satu tanda-tanda jiwa kita masih perlu dibersihkan dengan cara melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri, sesama dan keluarga.

Ke empat, Mencintai sesuatu melebihi cinta kita kepada Allah SWT. Sebenarnya hal manusia dan lumrah manusia memiliki cita-cita, ambisi dan keinginan tetapi harus dilandasi semua karena kehendak itu harus berakhir di Allah SWT. Sehingga apapun yang diputuskan Allah adalah terbaik untuk dirim kita dan kita gunakan untuk sunatullah.

Ke lima, Berlebihan. Prilaku -prilaku apa saja yang berlebihan adalah tanda-tanda jiwa masih kotor. Dalam ilmu filsafat segala yang berlebihan itu jelek. Bahkan baik yang berlebihan pun akan berakhir jelek.

Dari uraian ini bang Fahrudin Faiz mengajak kita bermuhasabah diri dalam upaya membersihkan jiwa. Karena kunci mengarungi kehidupan dunia dengan tenang dan bahagia adalah dengan menemukan jiwa yang tenang. Dapat menjalankan ilmu dan hikmah, hidup bermakna dan bermanfaat, tidak menjalankan hal yang tidak bermakana dan tidak bermanfaat dan mendapatkan Ridho Allah SWT baik didunia dan di akherat, “ tambah bang Fahrudi Faiz yang akhir-akhir ini sering ngaji bareng dengan penyanyi legendaris  Iwan Fals. (sebagaimana dikutip di chanel Fahrudin Faiz)

 

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *