Statis Pengangguran Terbuka di Bojonegoro Empat Tahun Terakhir Rata-rata 4,79%

Insandata.com – APBD Kabupaten Bojonegoro tahun ini mencapai Rp.8,7 Triliun. Tertinggi kedua setelah Surabaya. Namun APBD besar tidak membebaskan Kabupaten Bojonegoro dari pengangguran terbuka. BPS Bojonegoro mencatat tahun 2023 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di daerah ini mencapai 4.63 %.

Ekplorasi Migas tidak berkontribusi banyak dalam penyerapan tenaga lokal Bojonegoro. Penyerapan tenaga kerja berturut-turut mulai dari yang terendah adalah manufaktur, jasa dan tertinggi ada di sektor pertanian.

Lebih memprihatinkan lagi, penyerapan tenaga kerja di sektor-sektor tersebut yang tertinggi adalah Pendidikan SD ke bawah sebesar 45,01 %, Diploma 1,26 % dan sarjana 6,12%. Penyerapan tenaga kerja dengan pendidikan formal yang rendah menunjukan industrialisasi migas tidak menyentuh secara langsung kontribusinya pada penyerapan tenaga kerja.

Pekerja di infrastruktur pemasangan pipa,

Grafis BPS Bojonegoro mencatat, Tingkat Pengangguran Terbuka  tahun 2020 sebesar 4.92 %, tahun 2021 sebesar  4.82 %, tahun 2022 sebesar 4.69% dan tahun 2023 sebesar 4.63 %.

Tingkat Pengangguran Terbuka  merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja. TPT Kabupaten Bojonegoro hasil Agustus 2022 sebesar 4,69 persen. Hal ini berarti dari tiap 10.000 orang angkatan kerja, terdapat sekitar 4639 orang penganggur.

Jumlah pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan formalnya  SMP sebanyak 1,72 % SMA sebanyak 4,27 %, SMK sebanyak 9,38%, SMK sebanyak 8,79 %, Diploma sebanyak 7,80% dan sarjana 6,10 %.

Nah, berdasarkan data penyerapan tenaga kerja dan jumlah pengganguran terbuka ini,  kebijakan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam menciptakan inovasi lapangan pekerjaan dan membuka pasar untuk produk pertanian, jasa, manufaktur yang kompetitif yang dapat menciptakan kemandirian perlu adanya revitalisasi.

Perlu diingat, keberadaan sumber anggaran yang melimpah dari migas pada saatnya nanti akan berkurang, bahkan habis. Akhirnya, apa kita akan menjadi jatuh miskin karena sumber daya alamnya habis dan sumber daya manusia tak mampu berdaya saing ?(tim)

Disclaimer : naskah disusun dari berbagai sumber, BPS Bojonegoro, Media Pemkab Bojonegoro dan  reportase.*

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *