Problematika Pengangguran di Tuban, Lulusan SMA dan SMK Sumbang Jumlah Terbanyak

Tuban, Insandata.com – Meskipun Tuban mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif, namun pertumbuhan ini belum menjamin peningkatan lapangan kerja yang memadai. Potensi ketidakseimbangan ini tentunya dapat menyebabkan persoalan pengangguran.

Pengangguran menjadi problematika serius dalam perkembangan pembangunan di daerah, bahkan nasional. Pengangguran menjadi masalah serius karena tingkat pengangguran berpotensi mengganggu stabilisasi keamanan maupun stabilitas politik.

Penyebab pengangguran diantaranya karena ketidakseimbangan lapangan kerja yang tersedia dengan laju pertumbuhan penduduk. Artinya, jumlah tenaga kerja lebih banyak dibandingkan jumlah lapangan kerja, sehingga menyebabkan sebagaian orang tidak mendapatkan pekerjaan. Tentunya masih banyak faktor lain yang menjadi relasi sebab akibatnya.

Dari laman Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban mencatat, jumlah angkatan kerja Tuban pada Agustus 2023 bertambah 27.336 orang menjadi sebanyak 729.936 orang dibandingkan Agustus 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Agustus 2023 sebesar 74,73 %, naik 1,10 % poin dibandingkan TPAK Agustus 2022.

Penduduk Tuban yang bekerja pada Agustus 2023 sebanyak 697.839 orang atau bertambah 27.118 orang dibandingkan Agustus 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan adalah Jasa (1,34 persen poin). Sebaliknya, lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan adalah Pertanian (0,25 persen poin) dan Manufaktur (1,09).

Sementara pada Agustus 2023, sebanyak 220.379 orang (31,58 persen) penduduk di Tuban bekerja pada kegiatan formal atau naik 3,95 persen poin dibandingkan Agustus 2022.

Begitupula fluktuasi pada tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tuban kondisi Agustus 2023 sebesar 4,40 % atau turun 0,14 persen poin dibandingkan Agustus 2022. TPT lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) tertinggi di Tuban, yaitu sebesar 6,67 persen disusul TPT lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 6,66 persen.

Meskipun lulusan SMK usai menyelesaikan pendidikannya diharapkan bisa langsung bekerja lantaran sudah dibekali dengan ilmu praktik lapangan. Namun kenyataannya belum berdampak saat dilepas secara profesional ke masyarakat. Akibatnya, lulusan SMA dan SMK yang justru paling besar tingkat penganggurannya.(tim)

*) Disadur dari laman BPS Tuban dan berbagai sumber. 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *