InsanData.com Gus Baha menyatakan keyakinannya bahwa meninggalkan dosa-dosa besar akan menghapus dosa-dosa kecil. Karena perbuatan dosa itu memiliki level-level yang bertingkat. Misal kalau orang benci pada seseorang dengan ’ngrasani’, berkata buruk, bisa berkembang menjadi dendam yang berujung pada menganiaya bahkan membunuh. Begitu juga sesorang yang suka melihat wanita cantik, menggodai dan sejenisnya bisa berujung pada perzinahan.
Dengan mendasarkan pada firman Allah SWT, seseorang yang sudah melakukan dosa -dosa kecil permulaan, tetapi secara sadar dia bisa menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan dosa besar lanjutan, maka-maka dosa-dosa kecil tersebut akan dihapus. Misal ada orang benci dan dendam pada seseorang dan berhasrat ingin menyakiti atau bahkan membunuh.
Tetapi kemudian ada kesadaran bahwa perbuatan menyakiti, menganiaya dan membunuh sesama manusia adalah perbuatan keji yang dimurkai oleh Allah SWT, yang sehingga seseorang tadi membatalkan perbuatan keji/membunuh. Maka dosa-dosa orang tersebut akan di ampuni oleh Allah SWT.
Begitu juga ada lelaki yang suka melihat cewek cantik dijalan kemudian menggodai adalah perbuatan yang cenderung mendekati zina. Tetapi jika ada kesadaran pada lelaki itu bahwa perbuatan zina adalah dosa besar dan dia menghindarinya, maka perbuatan dosa -dosa kecil sebelumnya akan diampuni oleh Allah SWT.
Kesadaran menghindari dosa-dosa besar karena mentaati perintah Allah SWT sudah merupakan bagian tobat dan jatuhnya pada sifat taqwa. Demikian penjelasan Gus Baha dalam sebuah kajian ilmunya. (tim)
